HUBUNGAN BUDAYA DAN ETIKA
Hubungan budaya dan
etika dan kebudayaan itu tidak dapat kisah pisahkan. kedua nya saling
melekat dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Karena ketika suatu
komunitas itu menciptakan batasan dan aturan-aturan dalam etika tentu lah berdasarkan
dari kebiasaan dan juga hukum yang berlaku di tempat tersebut. Karena terkadang
suatu etika itu tidak lah berlaku sepanjang masa, tekadang terjadi pelapukan
dan pemudaran nilai-nilai etika.
Nah, untuk membentuk
ataupu membaut abatasan-batasan etika yang baru diperlukanlah kebudayaan.karena
kebudayaan itu merupakan kebiasaaan-kebiasaan yang berlaku pada suatu komunitas
tertentu.Nah disinilah keterkaitan kebudayaan.karena Ukuran etis, patut dan
tidak patut, layak dan tidak layak, nistaatau mulia, memalukan atau tidak perlu
dianggap malu, semuanya merupakan bagiandari unsur-unsur kebudayaan.
Dan itu semua merupakan
syarat untuk menciptakan etika. Bagi manusia yang berbudaya, yang menjaga tata
aturan hidup dari urusan sopan dan tik sopan, layak dan tidak layak, maka
perkara malu dan tidak malu, pantas dan tidak pantas, nista atau mulia,
merupakan perkara penting dan sensitif, dan dijagadengan baik agar segenap
tingkah lakunya tak tercemar dari sudut etika tadi. Maka dari itu, jelaslah
bahwa manusia itu membutuhkan kebudayaan dan juga aturan-aturan etika agar bisa
mengikuti perkembangan zaman.Maka agar kebutuhan itu terpenuhi kita harus
kreatif mencipta. Mungkin mencipta etika, hanya sebagian, mungkin mencipta
kebudayaan secara keseluruhan.
HUBUNGAN ETIKA BISNIS DENGAN BUDAYA
PERUSAHAAN
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang
menyangkut benar atau salah, baik atau buruk. Dalam kerangka konsep etika
bisnis terdapat berbagai pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja, dan
etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antara perusahaan,
karyawan, dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan
dengan karyawan yang sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya. Etika kerja
berkaitan dengan antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan
mengukur hubungan antarkaryawan.
Pelaku etis yang telah berkembang dalam perusahaan
menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholder,
yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku
etis akan mencegah pelanggan, pegawai, dan pemasok bertindak oportunis, serta
timbulnya saling percaya. Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan
merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya
dapat mendorong terciptanya perilaku yang etis, dan sebaliknya dapat pula
mendorong perilaku yang tidak etis. Kebijakan perusahaan untuk memberikan
perhatian yang serius pada etika perusahaan dan memberikan citra bahwa
manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.
Kebijakan perusahaan biasanya secara fomal didokumentasikan
dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Di tengah iklim keterbukaan dan
globalisasi yang membawa keragaman budaya, kode etik memiliki peranan yang
sangat penting sebagai buffer dalam interaksi intensif beragam
ras, pemikiran, pendidikan, dan agama. Sebagai persemaian untuk menumbuhkan
perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika
tersebut tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian
tentang perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang
memungkinkan permasalahan mengenai etika dapat diatasi. Terdapat tiga faktor
utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan, yaitu:
1.
Terciptanya
budaya perusahaan secara baik
2.
Terbangunnya
suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization)
3.
Terbentuknya
manajemen hubungan antarpegawai (employee relationship management)
Iklim
etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa
faktor, yaitu:
1.
Faktor
kepentingan diri sendiri
2.
Faktor
keuntungan perusahaan
3.
Faktor
pelaksanaan efisiensi
4.
Faktor
kepentingan kelompok
Referensi :
https://id.scribd.com/doc/45031801/Hubungan-etika-dengan-Budaya
http://afrikand.blogspot.co.id/2014/11/hubungan-etika-bisnis-dengan-budaya.html
Buku “ETIKA BISNIS bagi PELAKU BISNIS” karangan Agus Arijanto, S.E., M.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar