Sabtu, 25 Oktober 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar (Cerita Keluarga)




Keluarga adalah SurgaKu

Keluarga, adalah ibarat miniatur surga yang di anugrahkan kepada manusia, sebagai bukti kasih sayang Allah SWT kepada hambanya. Disana adalah tempat berteduh dan muara terakhir bagi siapapun, setelah lelah beraktifitas seharian dengan dunia, dan atau dengan diri sendiri.Disana juga adalah tepat berbagi dan merebahkan sejenak hati yang jenuh, untuk kemudian menjadi segar kembali.
Aku memiliki nama lengkap Lusi Septiyani  panggil saja aku lusi, tapi kalau dirumah aku dipanggil cici. Sekarang aku adalah mahasiswi baru Universitas Gunadarma Kalimalang. Aku di gundar masuk jurusan Manajemen fakultas Ekonomi, dan aku duduk dikelas 1EA32.  
Aku lahir di Bekasi 22 September 1995. Sekarang aku  berumur 19 tahun, aku anak ke-2 dari 3 bersaudara. Nama ayah ku Suharna dan nama ibu ku Odah Sodah, ayah seorang pekerja wiraswasta dan ibu ku seorang ibu rumah tangga. Aku mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Iyan Supriyatna dia berumur 21 tahun. Kaka ku juga kuliah di gundar, tapi jurusan Tehnik Mesin fakultas Tehnik Industri dan Alhamdulillah sudah semester 7. Aku juga mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Doni Hendrian dia berumur 17 tahun. Adik ku masih duduk dibangku sekolah menengah atas 11 SMA, dia besekolah di MAN Cikarang Utara.
Mereka adalah SURGA untuk aku. Inspirasi dalam hidup ku memotivasi untuk menjadi orang  yang sukses, mengejar cita-cita dan juga menjadi panutan untuk kehidupan ku yang akan datang. Aku sangat menyayangi dan mencintai mereka dan tidak ada satu orang pun yang mampu mengagantikan hal itu.

Jumat, 24 Oktober 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar (Tarian di Indonesia yang terdapat di Pulau Kalimantan dan Sulawesi)


TARIAN INDONESIA YANG TERDAPAT DI PULAU KALIMANTAN DAN SULAWESI


          1. Tari Baksa Kembang (Kalimantan Selatan)

Tari Baksa Kembang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan sebagai tarian untuk menyambut tamu. Tari ini biasanya ditarikan oleh wanita, baik  tunggal dan dapat juga ditarikan  oleh beberapa penari wanita. Awal mulanya sekira abad 15 sebelum masehi, seorang pangeran bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan Daha di pulau Kalimantan mempunyai seorang kekasih bernama putri Kuripan. Satu peristiwa di waktu yang lain adalah saat putri Kuripan memberikan setangkai bunga teratai merah kepada pangeran. Peristiwa itu merupakan cikal bakal lahir tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Yurliani Johansyah, pakar tari klasik Banjar. Tari Baksa Kembang ada sejak sebelum pemerintahan Sultan Suriansyah raja pertama Kerajaan Banjar. Tarian ini diciptakan satu masa dengan tari Baksa lainnya, Baksa Dadap, Baksa Lilin, Baksa Panah dan Baksa Tameng pada zaman Hindu sebelum Islam datang.
Tarian Baksa Kembang adalah Tarian untuk menyambut tamu-tamu kehormatan atau kerabat-kerabat kerajaan. Tarian ini juga dilakukan oleh masyarakat umum dalam acara-acara pernikahan atau acara-acara adat. Awalnya tarian ini adalah tarian yang berada di lingkungan kerajaan. Pada satu waktu, kerajaan membuka akses kerajaan bagi masyarakat sehingga kebudayaan di kerajaan terbawa sampai masyarakat umum. Saat ini, tarian Baksa Kembang masih dipakai acara-acara untuk menyambut tamu-tamu yang dihormati meskipun masih banyak penari-penari tari Baksa Kembang belum memahami arti dan nilai Tarian Baksa Kembang. Baksa memiliki arti kelembutan. Tarian Baksa kembang adalah bentuk kelembutan tuan rumah dalam menyambut tamu yang dihormati. Sambutan tersebut dilakukan dengan cara Penari tari Baksa Kembang memberikan rangkaian bunga kepada tamu yang dihormati. Nilai-nilai tersebut merupakan transformasi dari cinta sepasang kekasih pangeran Suria Wangsa Gangga dengan putri Kuripan.    
Penari tari Baksa Kembang mesti ganjil. Selain itu, rangkaian bunga yang diberikan kepada tamu kehormatan merupakan rangkaian bunga perpaduan dari bunga mawar dan melati yang disebut oleh masyarakat setempat kembang Bogam.
Sumber referensi:




2.      Tari Balumpa (Sulawesi Tenggara)

Tari Balumpa Tarian Daerah Binongko dan Buton Sulawesi Tenggara. Tari Balumpa adalah kesenian yang berasal dari Kabupaten Wakatobi, daerah Binongko dan Buton. Tarian ini menggambarkan kegembiraan penari sebagai salah satu bentuk penyambutan tamu tamu kehormatan dari luar yang datang ke daerah mereka.

Tarian ini menceritakan tentang sekolompok gadis cantik yang sedang berdendang diiringi lagu musik daerah dan menggunakan alat musik gambus. Biasanya tari ini dibawakan oleh 6-8 orang, secara berpasangan antara laki-laki dan perempuan namun ada juga yang dibawakan dengan pasangan perempuan-perempuan saja.

Di Wakatobi daerah yang terkenal dengan terumbu karangnya, menggunakan tarian Balumpa saat penyambutan tamu dari luar dan dalam negeri. Keindahan tarian Balumpa terlihat saat para penari sedang berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. Tarian ini juga ditampilkan saat event besar, seperti sail wakatobi, sail Indonesia atau sail bunaken.

Sumber referensi :

Tugas Ilmu Budaya Dasar (Makalah Individu Masuknya Budaya Asing di Indonesia)





MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
MASUKNYA BUDAYA ASING DI INDONESIA

 

        Disusun Oleh :




          Nama              : Lusi Septiyani 
  NPM               : 16214173 
Kelas               : 1EA32    
                   Dosen              : Asri Binawanti, SPsi

                                                          




FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG
2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat rahmatnya penyusunan makalah dengan judul “Masuknya Budaya Asing di Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan lancar. Dan berkat rahmatnya juga yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kami menjadi tahu tentang apa itu kebudayaan, mengapa masyarakat perlu mempelajari kebudayaan, dan pentingnya kebudayaan lokal dalam memperkokoh budaya bangsa.
Dalam makalah ini kami menyajikan tentang fenomena kebudayaan lokal yang makin lama kian memudar. Seiring dengan perkembangan jaman, kebudayaan asing yang relative praktis dan terbilang tidak ketinggalan jaman makin merasuk di dalam jati diri bangsa Indonesia terutama pada generasi – generasi muda. Penulis juga menyajikan analisa tentang perkembangan kebudayaan lokal dengan menggunakan analisis SWOT.
Makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan – tulisan ini dapat memberikan informasi kepada saudara – saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa sesuatu ke arah yang positif.

                                                                                    Bekasi, 30 September 2014


                                                                                    Penulis


DAFTAR ISI





KATA PENGANTAR.................................................................................        ii
DAFTAR ISI................................................................................................      iii
BAB I        PENDAHULUAN
                   1.1    Latar Belakang Masalah.....................................................        1
                   1.2    Tujuan Penulisan................................................................        1

BAB II       ANALISIS SWOT
                   2.1    Kekuatan (Strengt).............................................................        2
                   2.2    Kelemahan (Weakness)......................................................        2
                   2.3    Peluang (Opportunity) ......................................................        3
                   2.4    Tantangan (Threatment) ....................................................        4

BAB  III    PENUTUP
                   3.1    Kesimpulan .......................................................................        5
                   3.2    Saran..................................................................................        5

DAFTAR PUSTAKA
 



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Budaya asing masuk ke Indonesia secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri dan sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang. kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Budaya barat yang sudah kental di Indonesia menjadikan remaja buta terhadap aturan atau norma yang berlaku di Indonesia.

1.2       Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Imu Budaya Dasar.
1.      Mengetahui bagaimana budaya  Barat masuk ke Indonesia.
2.      Mengetahui pengaruh budaya Barat terhadap kehidupan remaja Indonesia.
3.      Mengetahui bagaimana kebudayaan Indonesia agar tidak punah.
4.      Mengetahui cara melestarikan kebudayaan Indonesia.
5.      Selain itu, diharapkan makalah ini menjadi tulisan yang bermanfaat dan menjadi contoh dalam memperbaiki masa yang akan datang.


 
BAB II
ANALISIS SWOT 


2.1         Kekuatan (Strengt)
Disamping itu, ada juga pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing, yaitu kegigihan, kedisiplinan, kemajuan dan perkembangan negara barat yang menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa Indonesia jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan  sekarang. Adapun contoh lain sebagai berikut:
a.     Modernisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan
b.     Kemajuan teknologi yang tanpa batas
c.       Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa
d.     Mudahnya mendapata informasi melalui jaringan internet
e.      Memungkinkan adanya pembauran budaya yang membuat kebudayaan bangsa semakin  kaya
f.        Berkembangnya ilmu pengetahuan
g.      Banyaknya alternatif hiburan dari berbagai macam belahan dunia
h.     Sebagai jalan untuk memperkenalkan budaya bangsa pada masyarakat internasional.


2.2         Kelemahan (Weakness)

 
Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka meniru. Sehingga mereka merubah gaya hidup mereka yang metropolis, dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dsb. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.
Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya hamil diluar nika, tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.

2.3         Peluang (Opportunity)
1.         Kurangnya Penjagaan yang ketat di wilayah gerbang Indonesia
Dalam gerbang wilayah Indonesia, sepertinya kurang adanya badan seleksi khusus yang bisa menyeleksi budaya-budaya asing negatif yang masuk ke Indonesia. Seperti masih banyaknya gambar serta video porno yang didatangkan dari luar.
2.         Lifestyle yang berkiblat pada barat
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian mini, ataupun kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
3.         Menyalagunakan Tekhnologi
Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakes dengan mudah situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.

2.4     Tantangan (Threatment)
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki martabat serta harga diri bangsa yang tinggi sehingga jangan sampai bangsa ini rusak hanya karena pengaruh-pengaruh negatif dari pihak asing yang ingin menghancurkan mental generasi penerus bangsa kita. Ada beberapa tindakan antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif diantaranya :
1.         Bersikap kritis dan teliti
Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
2.         Perluas Ilmu pengetahuan (IPTEK)
Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
3.         Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia
Pengaruh budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan. Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil bermabuk-mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia.
Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.
4.         Tanamkan “Aku Cinta Indonesia”
Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya. Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada dampak yang negatif.
5.         Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan umatnya. Apabila sesorang sudah terbawa kedalam kesesatan, agamalah yang menjadi penolong umatnya agar berubah kembali menjadi lebih baik.

Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja . Sehingga kita sebagai orang timur wajib menjunjung tinggi norma dan adat ketimuran kita.

 
BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan
Budaya asing memiliki pengaruh positif dan negatif, semua itu tergantung diri kita sendiri, jika kita bisa memfilter budaya yang masuk yang sesuai dengan norma yang berlaku maka semuanya akan baik-baik saja, namun jika kita tidak bisa memfilternya maka kita akan ikut terjerumus kepada budaya barat tersebut.
Generasi muda yang pintar pasti tahu mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, apakah ia bisa beradaptasi dengan temannya tanpa ikut berhura-hura seperti kebanyakan remaja yang lain.
Kita juga harus menanamkan rasa nasionalisme dan cinta terhadap bangsa sendiri, disamping itu keimanan dan ketakwaan tetaplah menjadi faktor utama yang akan memagari diri kita dari hal-hal yang negatif.

3.2     Saran
Setelah diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing ke indonesia  penulis memberikan saran kepada para pembaca karya tulis ini umumnya dan para generasi  penerus bangsa indonesia khususnya, agar mengantisipasi terhadap budaya asing yang yang masuk ke indonesia karena budaya tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan kita dan akan berdampak sangat buruk terhadap eksistensi budaya ini, karena budaya asing, banyak penyimpangan dilakukan oleh segelintir masyarakat indonesia khususnya kaum pemuda yang mengadopsi cara hidup mereka dari berbagai budaya asing yang masuk ke indonesia, seperti pergaulan bebas, live style, sex bebas, dan lainnya. 



DAFTAR PUSTAKA